Jumat, 16 April 2021

Laporan Bacaan: Lunchtime at School (Magang 1) #dos

Kontroversi Waktu Istirahat di Sekolah

oleh: Muhammad Rifqi (11901150) 

PAI 4B FTIK IAIN Pontianak 2021


Bacaan saya pada minggu ini masih seputar Kultur Sekolah atau kebiasaan yang ada di lingkungan sekolah. Lebih spesifiknya yaitu mengenai waktu atau jam istirahat di Sekolah. Pada laporan bacaan minggu ini, saya hendak mengulas tentang waktu istirahat dan makan siang di sekolah. Artikel rujukan saya kali ini adalah situs berbahasa inggris yang sobat bisa kunjungi langsung dari link ini --> https://www.publicschoolreview.com/blog/longer-lunches-smarter-students-the-controversy-of-10-minute-or-1-hour-lunch-periods

Mengutip dari laman publicschoolreview.com , beberapa negera ada yang memberi jam istirahat di sekolah untuk makan siang hanya sepuluh menit sementara di Negara lain pula ada juga yang mmberi waktu istirahat selama satu jam di sekolah untuk digunkan sebagai jam makan siang dan sebagainya. Lain Negara lain kebudayaan atau kultur dan kebijakan. Dalam artikel yang saya jadikan referensi bahan bacaan untuk minggu ini, artikel tersebut membahas dan mengulas mengenai pro dan kontra (kontroversi) mengenai jam istirahat atau makan siang dari yang hanya memberikan waktu selama sepuluh menit sampai satu jam. seperti topic yang menarik bukan? baca dengan telti ya sobat agar tidak salah faham. Oke?!

 

Di Amerika serikat (USA) melaporkan bahwa untuk jam istirahat makan siang di tingkat sekolah dasar (SD) menyediakan waktu selama dua puluh lima menit sehingga diharapkan waktu tersebut cukup untuk digunakan sebagai momen makan siang pagi para siswa dan siswi sekolah dasar di Amerika Serikat (USA). Sementara untuk jenjang atau tingkat sekolah menengah pertama (SMP), pihak yang berwenang umunya memberikan waktu selama dua puluh lima menit untuk digunakan sebagai jam makan siang atau yang biasa mereka sebut dalam bahasa inggris sebagai school luch. Dari artikel tersebut juga menyebutkan bahwa waktu yang disediakan tersebut sudah termasuk untuk mengantri makanan di kantin sekolah atau dalam bahasa inggris mereka sebut sebagai school cafeteria serta dalam menyari tempat untuk duduk selama makan siang. Beberapa siswa yang cukup gesit, mereka bisa menggunakan waktu untuk mengantri makanan di kantin, mencari tempat duduk dan menghabiskan makanan mereka, keseluruhan hanya memakan waktu istirahat selama lima belas menit atau kurang dari lima belas menit.

 

Aturan waktu istirahat makan siang seperti ini di Amerika Serikat (USA) sudah berlaku sejak tahun 2009 serta dari tahun tersebut juga kontroversi mengenai isu-isu waktu istirahat makan siang di sekolah sehingga hal ini kerap menjadi bincangan yang hangat di sana. Bagaimana dengan Negara kita Indonesia? Tampaknya agak jarang yang mengangkat topik seperti ini bukan?.

 

Selain isu-isu waktu istirahat yang dianggap tidak tepat, Amerika Serikat (USA) juga memiliki masalah lain mengenai makan sang di Sekolah dari segi menu makanan yang tersedia. Umunya para siswa dan siswi sekolah di Amerika Serikat (USA) ketika jam istirahat makan siang, mereka hanya bisa maka junkfood atau makanan cepat saji sehingga hal ini kerap juga menjadi perbincangan hangat bagi para ahli kesehatan di Amerika Serikat (USA) yang mana menurut mereka bahwa para pelajar seharusnya mendapat gizi yang seimbang seperti sayur dan buah untuk di makan selama jam istirahat makan siang di Sekolah.

 

Amerika Serikat (USA) sudah terkenal dengan jumlah penduduk tingkat obesitas yang cuku tinggai, hal ini agaknya juga disebabkan oleh kebiasaan makan siang para siswa dan siswi deskolah yang terbiasa makan makanan cepat saji (junkfood) seperti burger, pizaa dan sandwich karena memang makanan-makanan cepat saji tersebut dipopulerkan oleh negeri paman sam. Jika Indonesia, mungkin makanan-makanan seperti ini dianggap seperti makanna mewah bukan? secara makanan-makanan seperi pizza atau burger umumnya di jual dengah harga yang cukup tinggi di Indonesia dibanding dengan nasi uduk bungkus atau ayam geprek sehingga saya rasa masyarakat Indonesia agak jarang makan makanan cepat saji di banding dengan warga Amerika Serikat (USA).



Umumnya, semua sekolah di Indonesia pada jenjang SMA memilki dua rombel waktu istirahat, hal inilah yang saya rasakan selama tiga tahun di bangku Madrasah Aliyah. Jika ditanyakan kepada semua pelajar di kelas saya mengenai jam apa yang paling ditunggu-tunggu disekolah selain jam pulang, maka mayoritas dari mereka akan menjawab bahwa jam yang mereka tunggu-tunggu adalah jam istirahat. Dan sejujurnya, saya pun sama seperti mereka. Saya selalu menunggu jan istirahat. Bukan tanpa alasan, melainkan perut saya pasti sudah sangat lapar begitu juga dengan teman-teman saya yang lainnya. Setelah jam istirahat, masalah lain yang harus dihadapi oleh mayoritas siswa adalah jumlah kantin yang terbatas serta waktu istirahat yang terlalu singkat sehingga tak sedikit siswa  yang sampai jam istirahat habis pun masih belum makan apapun. Hal ini terkadang harus membuat mereka menahan lapar hingga jam pulang tiba sehingga mereka hanya bisa makan ketika sudah pulang kerumah, dan hal seperti ini sudah sering saya alami selama duduk di bangku sekolah.

Pada dasarnya, waktu istirahat yabg diberikan sekolah selama lima belas sampai dua puluh menit tersebut seharusnya cukup untuk digunakan untuk makan dan minum. Namun dikarenakan banyaknya siswa pada suatu sekolah serta terbatasnya jumlah kantin lah yang membuat hal tersebut berujung kepada siswa-siswi yang tidak dapat jatah makanan selama waktu istirahat. Hal seperti ini agaknya kurang mendapatkan perhatian yang cukup bagi pihak di sebagian sekolah yang mereka terkadang terlalu fokus terhadap pendisiplinan siswa sehingga melupakan apa yang menjadi hak bagi setiap pelajar di Indonesia, dan seperti itulah hakikat dari sebuah gedung kotak bernama sekolah yang dipahami oleh sebagian pelajar yang sering mengalami kelaparan selama jam sekolah.

Satu-satunya solusi yang harus ditempuh oleh para siswa agar tetap bisa makan saat jam istirahat adalah dengan membawa bekal makanan sendiri ke sekolah. Tidak selamanya para pelajar harus menyalahkan sekolah untuk semua kesulitan dan penderitaan yang mereka dapat selama bersekolah. Konsekuensi dari bersekolah sendiri salah satunya adalah harus kuat mental dalam menghadapi ketidakadilan yang akan selalu di dapat selama disekolah, baik guru yang terkadang tidak objektif dalam memberi nilai maupun gangguan dan bully yang akan selalu di dapat selama jam sekolah berlangsung. Di sekolah manapun seorang siswa belajar, maka mereka tidak akan pernah lepas dari yang namanya rasa lelah dan putus asa.

Membawa bekal makanan sendir ke sekolah bukanlah sesuatu hal yang sulit untuk dilakukan. Para siswa hanya perlu bangun lebih pagi agar bisa menyiapkan bekal makanan dan minuman untuk di bawa kesekolah. Dengan begitu para siswa yang sering tidak kebagian makanan di kantin pada saat jam istirahat, mereka tidak perlu mengantri dan berdesak-desakan di kantin hanya untuk sepiring nasi dan segelas teh es. Membawa bekal makanan dan minuman sendiri ke sekolah ternyata lebih sehat karena kamu tahu bagaimana proses makanan tersebut di buat serta tidak tercemar oleh udara kotor seperti jajanan di sekolah yang kebanyakan diolah dengan minyak goreng yang sudah digunakan secara berkali-kali.

Tak dapat di pungkiri, membawa bekal makanan sendiri ke sekolah adalah jalan emasnya bagi para pelajar introvert. Sebagian siswa yang merasa tidak nyaman untuk makan di keramaian serta berdesak-desakan dikantin memilih untuk makan sendirian di kelas dengan cara membawa bekal makanan sendiri ke sekolah. kesendirian dan ketenangan merupakan surga bagi para introvert. Cara ini pun lebih memudahkan para siswa untuk sambil membaca buku dan mengerjakan tugas di sela-sela waktu makan pada jam istrahat sehingga jam istirahat tersebut tidak hanya habis untuk makan siang semata, melainkan para siswa bisa menjadi lebih produktif serta belajar tentang memanajemen waktu yang baik selama di sekolah.

Berdasarkan pengalaman pribadi jika ingin membawa bekal makanan ke sekolah, maka langkah pertama yang harus di lakukan adalah bangun lebih pagi dari jam biasanya kira-kira tiga puluh menit sebelum jam bangun normal. Tidak selamanya kamu harus masak makanan untuk di bawa kesekolah. Alternatif dari memasak, kamu bisa beli nasi uduk terdekat yang kamu sudah kenal atau sudah biasa membeli darinya sehingga makanan yang kamu beli bisa lebih terjamin dan higienis sehingga bagi kamu yang tidak punya cukup waktu untuk masak, kamu bisa beli nasi kuning atau nasi uduk bungkus untuk dibawa ke sekolah sehingga tidak ada lagi alasan untuk kamu kelaparan selama jam sekolah berlangsung. Hal ini juga membuat kamu tidak perlu repot-repot keluar kelas untuk membeli makanan kecuali kamu orang yang tidak bisa sendirian atau ambivert.

Cara praktis lainnya yang bisa kamu lakukan agar tetap bisa makan selama jam istirahat di sekolah tanpa harus mengantri mati-matian di kantin sekolah yang penuh dengan penderitaan batin adalah dengan memasak mie instan di rumah dan dibawa ke sekolah untuk disantap selama jam istirahat. Meskipun mie instan adalah bukan makanan yang cukup sehat apalagi untuk di makan di jam istirahat di sekolah, namun makan instan lebih baik dari pada harus menahan lapar sampai jam pulang sekolah bukan?

Hal lainnya yang kadang sukar untuk dilupakan oleh para pelajar di Indonesia adalah membawa air putih atau air mineral ke sekolah. Membawa bekal sebotol atau dua botol air putih agaknya perlu diperhatikan bagi para siswa SMA mengingat jam belajar mereka yang sangat panjang. Belum lagi anak kelas dua belas yang terkadang harus mengikuti bimbel sepulang sekolah yang artinya jam belajar mereka bertambah sehingga penting bagi para siswa dan siswi SMA untuk tetap terhidrasi sepanjang jam sekolah berlangsung guna membantu mereka agar tetap dapat mengikuti pelajaran dengan baik di kelas.

Menjaga tubuh untuk tetap terhidrasi sangat penting, khususnya bagi para siswa dan siswi SMA yang memiliki jam belajar yang cukup panjang dibanding adik-adik mereka yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) atau Sekolah Mengengah Pertama (SMP). Normalnya, tubuh kita membutuhkan air setidaknya saru liter per hari sehingga bagi adik-adik kita yang masih duduk di bangku SMA, mereka harus tetap bisa minun air putih yang cukup agar mereka terhindar dari dehidrasi yang dapat menbuat tubuh mereka terasa lemas selama jam sekolah berlangsung yang mana juga akan berdampak kepada proses belajar mereka di ruang kelas sehingga tak jarang didapati siswa atau siswi yang mengantuk di kelas selama jam belajar berlangsung.